At Ify’s Home
Ify berjalan
menaiki tangga satu persatu dengan wajah yang tak menentu (?) . Ia tidak
menyangka bahwa rio akan mengetahuinya secepat ini. Sesampai di kamar, ify
ganti baju lalu ia tiduran di kasur, menatap langit-langit kamarnya sambil membayangkan
kejadian barusan yang ia alami.
“fy, entah apa yang bikin gue yakin kalo
elo itu icha. Gue bisa putuskan kalo elo itu icha adalah tadi saat elo sedang
di perbatasan gedung IPA dan IPS, gue ngeliat elo senyum, senyum elo sama
banget kayak icha. Dan sekarang gue yakin banget kalo elo itu icha, waktu elo
nyanyi. Gue hafal banget sama suara itu, dan suara itu juga icha banget. Jadi
gue mohon elo jujur sama gue fy”pinta rio tetap dengan posisi itu, jika tadi
rio menahan lengan ify, sekarang malah rio menggenggam tangan ify.
“kalo gue icha? Emang kenapa? Apa itu
penting sekarang buat elo? Hah?? Setelah apa yang elo lakuin ke gue waktu itu!”
“gue serius fy, jawab pertanyaan gue
dengan sejujur-jujurnya”ucap rio serius
“ok gue ngaku kalo gue emang ICHA !! PUAS
LO”ujar ify lalu melepas genggaman tangan rio dan berlari menuju gerbang
sekolah
“apa gue setega itu ya sama rio ?”tanya ify
dalam hati
“tapi rasa sakit
itu masih ada di hati gue. Kalo gue ngeliat rio, gue pengen banget mukul dia.
Tapi disisi lain gue juga masih sayang sama dia”ucap ify lirih
“Ya Tuhan... aku
harus gimana?”tanya ify
“lebih baik gue
tidur dulu. Mungkin beban di otak gue ini akan sedikit berkurang”ujar ify lalu
memejamkan matanya
At Rio’s Home
Rio sedang di balkon
kamarnya , sama seperti ify ia juga sedang membayangkan kejadian tadi di
sekolah.
“kenapa pas elo
ketemu gue, elo nggak ngaku ajah ke gue fy, kalo elo itu icha”
“apa elo masih
sakit hati tentang kejadian beberapa tahun lalu fy?”
“wajar sih kalo
elo masih marah sama gue. Tapi gue dulu itu buta fy, buta oleh cinta. Sekarang
gue nyesel banget. Gue masih nungguin elo fy”ujar rio dalam hati
“pokoknya gue
harus minta maaf sama ify. Apapun caranya yang penting ify udah bisa maafin gue
dan dia mau jadi sahabat gue lagi itu udah cukup”gumam rio
“iya.. iya
pokonya gue harus minta maaf sama ify. SEMANGAT RIO”ujar rio menyemangati
dirinya.
Keesokkan
harinya
At SMA HALING
TALENT
Sekarang jam
6.15 , belum banyak siswa yang datang ke sekolah. Tetapi tidak dengan ify,
sekarang Ify berjalan menuju kelasnya. Setiba di kelas, ify langsung ditarik
paksa oleh agni, dan di bawa ketempat duduknya.
Ify menatap
sahabat-sahabatnya itu. Dari aura wajahnya terlihat mereka marah. Tapi ify
tidak tahu kenapa mereka marah. Lalu tiba-tiba via mengangkat suaranya(emang
bisa ya?? Haha)
“kenapa elo
bohongin kita fy?”tanya via menatap ify
“bohongin apa
sih vi?”tanya ify balik
“udah deh fy.
Sekarang elo ngaku ajah deh kenapa elo nggak ngomong ke kita kalau elo itu
Icha.
Kenapa fy?”tanya shilla emosi
“kok kalian bisa
tahu sih?”
“kita bisa tahu
karna kemarin kita masih ada di belakang elo fy. Kita juga ngeliat semua
percakapan elo sama rio. Tapi sekarang elo crita ke kita kenapa elo nggak ngaku
ke kita sama rio kalo elo itu Icha?”tanya agni
“jawaban pertama
Karna gue mau ngetes kalian masih ingat nggak sama gue, Kedua gue takut kalo
gue ngaku kalian bakalan tanya yang macem-macem. Dan untuk alasan kenapa gue
nggak ngaku ke rio kalo gue itu Icha , itu adalah urusan gue sama rio”ujar ify
pelan ketika dibagian akhir
“kenapa juga elo
harus ngelakuin itu fy. Kita itu masih ingat lagi sama elo. Kita nggak bakalan
mungkin lupa sama elo, karna elo juga bagian dari kita fy, kalau kita boleh
tahu elo ada masalah apa sama rio fy?”ujar + tanya via dengan suara lembut.
“gue... hiks...
gue belum bisa cerita sama kalian, karna... hiks”ujar ify terbata-bata dan
dibarengi dengan tangisan(apaan deh kata2 saya ini haha). Via langsung menarik
ify kedalam pelukannya
“udah fy ,
jangan nangis, kalo elo masih belum bisa cerita ke kita, nggak papa kok. Tapi
kalo elo udah siap cerita, kita siap dengerin kok. Udah ya jangan nangis”ujar
via sambil mengelus rambut ify. Lalu ify melepaskan pelukannya
“thanks banget
ya guys. Gue minta maaf karna gue udah bohongin kalian”
“urwel say, tapi
lain kali jangan bohongin kita ya”ujar shilla
“sipp mah
haha”ujar ify dan di akhiri dengan tertawa
****tanshatasha*****
Sekarang ify,
sivia, shilla, dan agni sedang berada di kantin. Mereka bercanda gurau, saling
mengejek satu sama lain, tapi tetap di akhiri dengan tertawa kebahagian. Ketika
mereka sedang tertawa tiba-tiba ada 4 cowok yang menuju ke arah meja S.I.S.A
(di singkat ajah yah, kalo disebutin satu-satu kepanjangan)
“hai kita boleh
gabung disini nggak?”tanya seorang cowo
“eh kalian toh,
gue kirain siapa. yaudah gabung ajah lagi yel”ujar via ramah, ya semenjak
kemarin SISA minus ify udah akrab dengan CRAG
“thanks ya
vi”ujar iel lalu duduk dan diikuti oleh teman-temannya
Posisi duduknya
via-iel , shilla-alvin, agni-cakka, lalu ify-rio (tanda – itu artinya berhadapan
dg ya J)
Di meja SISA dan
CRAG di landa dengan diam (?), hanya terdengar suara sendok yang berbunyi.
“gue duluan ya
guys”ujar ify lalu keluar dari kantin
“gue mau nyusul
ify dulu, mau minta maaf sama ify. Doain gue ya”ujar rio
“sipp . semangat
bro”lalu rio menyusul ify
*kita liat RIFY
dulu yuk*
“FYYY !!
IFY”teriak rio
“aduh kenapa sih
rio harus ngikutin gue”ujar ify dalam hati. Lalu ify mepercepat langkahnya
“fy”yap sekarang
rio telah menahan lengan ify. Mau tak mau ify harus berhenti. Tapi ify tak mau
menghadap ke rio, ia memilih untuk membelakangi rio.
“fy, maafin gue
yah”ujar rio masih tetap pada posisi itu
“maaf buat
apa?”ujar ify ketus
“maaf buat
kejadian beberapa tahun lalu, karna gue...”belum rio menyelesaikan kalimatnya
udah di potong oleh ify.
“gue mohon sama
elo yo, jangan ngomongin tentang kejadian itu lagi. Gue udah ngelupain kejadian
itu, kalo gue inget lagi, itu bakalan buat sakit hati gue akan terulang kembali
yo ”ujar ify pelan tapi masih bisa di dengar oleh rio. Rio hanya bisa diam mendengarnya
“udah kan . elo
udah nggak ada urusan lagi sama gue kan? Gue mau ke kelas dulu”ujar ify lalu
berjalan menuju ke kelasnya. Rio hanya bisa menatap punggung ify yang semakin
menjauh dari hadapannya.
At kelas XI
IPS.1
Via, shilla, dan
agni baru masuk ke kelas lalu berjalan menuju tempat duduk mereka. Ketika
sampai di tempat duduk mereka, mereka kaget melihat apa yang mereka lihat.
Objek yang mereka
liat adalah ify yang menenggelamkan kepalanya di antara kedua tangannya. Via,
shilla, dan agni menerutkan dahinya. Ada apa dengan ify? Pikir mereka
Lalu via
menyentuh tangan ify, dan tentu saja si empunya tangan kaget, langsung saja ify
menghapus air mata yang sedari tadi membanjiri pipinya.
“fy? Elo
kenapa?”tanya via panik
“hah? Eh.. emm..
gue.. gue nggak papa kok siv”ujar ify terbata sambil sekali-sekali menghapus
air matanya.
“beneran
fy?”tanya shilla
“bener kok gue
nggak papa”
“tapi kalo elo
nggak kenapa-kenapa, terus kenapa kok elo nangis fy?”
“emm.. itu..
huaaaa viaa”ujar ify langsung memeluk via, via yang dipeluk secara tiba-tiba
itu tentunya kaget dengan perlakuan ify.
“eh, elo kenapa
fy?”ujar via kaget
“hiks..hiks..hiks”hanya
tangisan ify yang mereka dengar
“gue mau cerita,
tentang urusan gue sama rio waktu itu”ujar ify yang mulai berhenti menangisnya.
“cerita ajah fy,
kita siapa dengerinnya kok”ujar via, yang disetujui oleh shilla dan agni.
“beberapa tahun
yang lalu.....
**FLASHBACK ON**
To : Vano My
Prince
Vano anterin aku
ke Mall yuk
Aku mau beli
novel nih
Icha mengirim
sms tersebut . tak memerlukan waktu lama, BB icha pun bergetar
From : Vano My
Prince
Maaf ya sayang,
hari ini aku nggak bisa
Aku lagi ngumpul
sama temen-temen aku
Kalo besok ajah
gimana?
Icha lalu
menghela nafasnya , ya akhir-akhir ini vano jarang meluangkan waktunya lagi
buat icha.
To : Vano My
Prince
Oh.. L
Gitu ya?? Ya
udah deh nanti aku ke Mall sendiri ajah
From : Vano My
Prince
Maaf ya sayang..
Jangan cemberut
gitu dong
Love You :*
Icha tak
membalas sms tersebut, ia menghiraukan sms itu, lalu ia bersiap-siap untuk
pergi ke Mall sendiri..
At Mall
Icha baru saja
keluar dari toko buku yang berada di Mall tersebut. Dan sebenernya ingin
langsung pulang tapi perutnya lapar, akhirnya ia putuskan untuk mampir di salah
satu restaurant di Mall tersebut, ketika masuk ia mencari tempat yang kosong,
dan akhirnya ia berhenti di satu titik, tiba-tiba matanya mulai mengeluarkan
cairan air mata.
Icha pun
berjalan menuju meja yang tak jauh dari tempat berdirinya tadi, kini ia menatap
cowok dan cewek itu secara bergantian, lalu...
“vano”ucap icha
lirih. Cowok yang mendengar namanya di sebut langsung menghadap ke icha, betapa
kagetnya dia melihat icha. Lalu vano pun langsung berdiri, dan tangannya ingin
memegang tangan icha, tapi icha menepisnya.
“nggak usah
sentuh tangan aku”bentak icha
“icha, yang kamu
liat itu salah”
“apa kamu
bilang??, Salah??, Hello Vano aku daritadi udah ada disini, dari kamu pegang
tangan dea, lalu cium tangan si dea, sampai dea ngelus pipi kamu Vano dan kamu
juga diam ajah. Kamu tau, aku udah percaya sama kamu, tapi apa? Hah? Kamu malah
bikin aku kecewa vano, bilangnya kamu lagi kumpul-kumpul sama temen-temen kamu,
tapi apa sekarang? Kamu malah asik berduaan sama selingkuhan kamu, dan kamu
juga lebih mentingin selingkuhan kamu dari pada aku yang berstatus PACAR KAMU
vano”
“ichaaa....
dengerin aku dulu”ujar vano lalu menggenggam tangan icha
“nggak !! sekali
nggak tetep enggak !!”ujar icha sambil berusaha melepaskan tangannya yang di
genggam oleh vano
“icha!!”bentak
vano, icha yang sangat takut kalau dibentak langsung ciut.
“tuh kan , kamu
juga berubah vano !! kamu sekarang suka ngebentak aku, padahal dulu kamu nggak
pernah ngebentak aku !! mulai sekarang kita PUTUS !!”teriak icha lalu melepas
tangannya, lalu pergi meninggalkan vano dan dea...
“ICHAAAA
!!”teriak vano, lalu dea dateng langsung merangkul tangan kiri vano dengan
manja
“udah deh vano,
icha kan udah bilang putus, jadi sekarang kita bisa pacaran dengan bebas, nggak
backstreet lagi.”ujar dea senang
“APAAN SIH LO!!
Gue nggak mau pacaran sama lo !! gue Cuma cinta dan sayang sama Icha !
titik”lalu berjalan meninggalkan dea
“VANOOO”teriak
dea, tapi vano tetap berjalan menghiraukan dea yang sedari tadi meneriaki
****tanshatasha****
Icha berjalan
dengan airmata yang masih mengalir di pipinya. Ia tak menyangka bahwa pujaan hatinya
yang telah mengisi hatinya selama 1 tahun, dari kelas 1 SMP sampai sekarang 2
SMP (wah hebat ya, udah boleh pacaran haha :D), ternyata begitu jahat.
“kamu tega vano.
Tega banget. Aku kira kamu beneran ada kegiatan sama temen-temen kamu, tapi
kamu malah jalan sama dea. Aku udah berusaha percaya sama kamu, aku berusaha
membuang pikiran-pikiran negatif yang ada di otakku tentang kamu. Tapi kamu
malah buat aku kecewa. Aku benci kamu Vano”ujar icha menangis sejadi-jadinya.
Ketika icha
sedang berjalan, tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya dari belakang. Icha
pun kaget dengan perlakuan seseorang itu. Ketika ia mencium parfum orang itu,
icha tahu orang itu, siapa lagi kalau bukan vano. Mereka tetap pada posisi itu,
dan akhirnya icha mulai angkat bicara.
“Lepasin tangan
kamu vano”ujar icha lirih
“nggak. Aku
nggak bakalan lepasin tangan aku, kalau kamu nggak tarik kata Putus tadi cha.
Aku sayang sama kamu, aku juga cinta sama kamu, aku nggak mau kita putus”ujar
vano
“nggak bisa
vano, kamu udah terlanjur buat aku kecewa”
“icha, please...
aku mohon”
“nggak!!”teriak
icha lalu menaiki taksi yang sedang berhenti di dekatnya lalu taksi itu pun
melaju.
“icha”teriak
Vano. Vano terus meneriaki icha, tapi apadaya icha tak menghiraukannya
“maafin aku
vano, aku udah terlanjur sakit hati. Dan aku putuskan , besok aku akan ke
Bandung untuk menghapus kenangan-kenangan kita”ujar icha dalam hati
***FLASHBACK
OFF***
“Karna itu gue
putusin untuk tinggal di Bandung”ujar ify menyelesaikan ceritanya
“sebenernya gue masih
cinta sama rio, tapi gue masih takut nantinya gue bakalan disakitin lagi sama
rio”ujar ify lirih
“tapi kalian
jangan bilang sama rio, awas ajah kalo bilang sama rio”ancam ify
“iya fy, tenang
ajah. Udah jangan sedih lagi ya, masak sama kita juga sedih, senyum dong”ujar
agni. Lalu ify tersenyum
“nah gitu dong ,
itu baru icha. Eh salah! Itu baru ify!! Hehe :D”ujar via cengengesan. Akhirnya
ify dkk akhirnya tertawa karna ulah via.
At XI IPA.1
Rio sedang
melamun memikirkan ify. Tiba-tiba ia di kagetkan oleh.....
“WOYYYY!!!”teriak
cakka tepat di telinga rio. Rio pastinya kaget, rio pun langsung mengelus
dadanya
“eh cak, kalo
teriak jangan tepat ditelinga gue, nanti gue malah jadi budek !!”
“cak cak, elo
kira gue cicak. Panggil gue cakka dong, kan lebih enak dilihat. Lah elo kan
dari tadi udah di panggil-panggil kagak nyaut yaudah sekalian ajah kayag tadi
:p”
“masak sih?”
“tuh kan. Bener elo
daritadi ngelamun mulu. Elo kenapa sih bro?”ujar iel sambil merangkul rio
“gue kepikiran
ify ajah”
“kalo kita boleh
tau dulu elo punya masalah apaan sih sama ify?”
“masalah cinta
vin”
“iya tepatnya
ceritanya itu gimana?”tanya alvin gemes
“jadi gini.....”rio
pun menceritakan kepada 3 sahabatnya itu (intinya ceritanya itu sama kayag
ceritanya ify ya J)
“seharusnya elo
nggak boleh kayag gitu bro”nasehat iel
“iya yel. Seharusnya
gue nggak ngelakuin itu. Coba kalau dulu gue nggak sama si dea, mungkin sampai
sekarang gue masih ngejalanin hubungan itu sama ify”ujar rio sedih
“yo, masa lalu
itu, buat pelajaran bagi kita, jika dimasa lalu kita berbuat salah, kita ambil
hikmahnya ajah. Kalo dimasa lalu kita berbuat kebaikan , kita tingkatkan
kebaikan itu”nasehat cakka yang membuat sahabat-sahabatnya cengo. Cakka yang
melihat ekspresi sahabat-sahabatnya itu pun heran
“elo pada kenapa
sih?”tanya cakka heran. Lalu alvin menarhu tangannya di dahi cakka. Cakka pun
menepis tangan alvin
“ish.. kenapa
sih?”tanya cakka sekali lagi
“elo nggak sakit
kan cak?”tanya alvin
“nggak kok,
buktinya gue sehat”
“elo nggak lagi
stress kan?”kini iel yang bertanya
“nggak kok. Emang
kenapa?”
“tumben
kata-kata lo bener biasanya juga slah mulu. Dapet dari kamus mana tuh kata-kata
tadi?”cibir rio
“asem lo!! Itu kata-kata
keluar sendiri dari mulut gue”
“oh... gue kira
dapet dari agni”goda alvin
“ALVIN !!
SSEKALI LAGI ELO NGOMONGIN DIA GUE TABOK LO!”ancan cakka
“biarin”ujar
alvin sambil menjulurkan lidahnya
“ALVIN SINI LO”dan
akhirnya aksi kejar-kejaran antara alvin dan cakka pun terjadi. Iel dan rio
yang melihat hal itu hanya bisa geleng-geleng kepala
“ckck dasar”ujar
iel dan rio. Lalu mereka saling berpandangan dan tertawa
0 komentar:
Posting Komentar